Wednesday 12 October 2016

Menggapai Atap Jawa Barat

Hallo sobat blogger, salam hangat.
Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya saat menginjakan kaki di titik tertinggi Jawa Barat.

Sobat travellers mungkin sudah pada tau dimana titik atau puncak tertinggi di Jawa Barat itu berada?.

Yapp.. Puncak Gunung Cereme atau yg akrab di telinga para travelers adalah gunung Ciremai, Gunung Ceremai termasuk gunung api magmatik yang masih aktif, dengan ketinggian 3078 Mdpl. Gunung terletak di antara tiga kabupaten yaitu, Majalengka, Kuningan, dan Cirebon.

Rencana pendakian gunung ini sebenarnya sudah saya rencanakan 3 bulan sebelum keberangkatan, awalnya saya hanya akan pergi bersama 2 org teman saya, tapi sepertinya setelah dipikir2 lagi berangkat hanya 3-4 org saja kurang seru rasanya, saya ingat, sya memiliki akun Instagram yang berbasis petualangan, ya meskipun saat itu follower nya baru 3000an, dan akhirnya saya putuskan utk mengajak para petualang lainnya utk mendaki puncak Ciremai lewat akun Instagram yg saya miliki, sekedar info akun ig fanbase yg saya punya adalah @adventurepartner.

Tak lama setelah ajakan itu saya sharing di Instagram ternyata cukup banyak respon juga hehe, sayapun sampai kewalahan meladeni pertanyaan dari org2 yg berencana ingin bergabung dalam pendakian Ciremai.

Namun hanya setengahnya yg benar2 ikut serta dlm pendakian, jumlah peserta atau tim saat pendakian berjumlah 17 org, dari berbagai kota, seperti Jakarta, Bogor, Bekasi, Cirebon, berebes dan saya beserta 3 org tim yg saya bawa berasal dari Bandung.

Singkat cerita hari H pendakian pun tiba, semua perlengkapan sudah saya persiapkan dri seminggu sebelumnya, saat itu tepatnya hari Jumat tgl 15 Juli 2016, Sesuai dengan itinerary yg sudah saya rencanakan semuanya berjalan lancar, dengan 2 titik meeting point yaitu titik pertama di terminal cicaheum Bandung, dan titik mepo terakhir di terminal Maja yaitu di kab Majalengka, saya beserta rombongan yang mepo dari Bandung datang terakhir sekitar pukul 05:00 pagi, sedangkan teman2 yg mepo di terminal Maja sudah dari jam 01:00 pagi.

Kedatangan saya dan teman2 yg berangkat dri Bandung cukup mendapatkan sambutan hangat dri para teman2 yg sudah lebih dulu tiba di terminal Maja ,
Sambil beristirahat sejenak dan sarapan pagi, kami pun saling berkenalan dan bercengkrama, Krn saat itu kami baru pertama bertemu dan baru saling kenal hehe.
Setelah istrhat dan berkenalan nya dirasa sudah cukup, kamipun bersiap utk melanjutkan perjalanan dri terminal Maja ke pos pendakian, jalur pendakian saat itu adalah jalur Apuy, Krn lebih dekat jaraknya dri Bandung dan daerah Jabodetabek lainnya, perjalanan harus kami lanjutkan dengan menyawa mobil pick up dengan waktu tempuh kurang lebih 45 mnit dri terminal Maja ke pos Apuy.

Saat diperjalanan menuju pos pendakian tak lupa kami membeli bahan2 logistik di pasar Apuy saat itu.

45 menit sudah perjalanan menuju pos Apuy, badan pun serasa pegal Krn jalannya yg cukup ekstrim dan berkelok2. Bisa dibayangkan melewati jalan yg berbelok2 dengan mobil pick up.

Sampailah kami di pos 1 jalur Apuy, dan suasana saat itu sudah lumayan ramai oleh para pendaki yg bersiap2 utk nanjak.

Krn saat itu saya sebagai koordinator pelaksana dan sayapun dipercaya utk memimpin pendakian saat itu, yaaa ada rasa kebanggan tersendiri sih bisa menjadi pemimpin di tengah2 para petualang hehe, dengan perasaan yakin saat itu sayapun harus siap mengcover apabila ada hal2 yg tidak di inginkan terjadi saat pendakian.

Sebelum mulai mendaki kami melakukan pemanasan, breafing dan berdoa bersama agar diberikan kelancaran saat pendakian.

Pendakian pun dimulai!! Dengan penuh semangat seolah perjalanan akan terasa mudah, namun beberapa jam kemudian rasa lelah mulai menghampiri kami, tak jarang kamipun berhenti utk beristirahat.

Selang waktu 2 jam, sampailah kami di pos 2, di pos 2 kami beristirahat dan membuka makanan kecil utk mengganjal perut, setengah jam istrhat kamipun melanjutkan kembali perjalanan,

Saat itu rencana kita mendirikan tenda di pos 6, pos 6 adalah shelter terakhir utk mendirikan tenda, karena pos 7 adalah batas vegetasi, jadi di larang keras utk mendirikan tenda di pos 7.

5 jam sudah kami menempuh pendakian,  cuacapun saat itu kurang bersahabat, saat melanjutkan perjalanan dri pos 2 kami terus diguyur hujan, meskipun tidak deras namun cukup merepotkan perjalanan, kamipun beberapa kali harus memasang flysheet utk berteduh.

Saat itu waktu menunjukan pukul 4 sore, udarapun mulai terasa dingin, karena kita sudah berada di ketinggian di atas 2400mdpl.

7 jam perjalanan dari pos 1, saat itu kondisi jalan licin karna di guyur hujan, dan perjalanan ke pos 6 masih cukup jauh, akhirnya saya memutuskan dan mengajak tim utk memdirikan tenda di pos 4, sekedar informasi  pos 4 adalah shelter yg cukup luas dan ideal ut mendirikan tenda, melihat kondisi jalanan yg licin dan sangat beresiko apabila tetap melanjutkan perjalanan ke pos 6, akhirnya kamipun mendirikan tenda di pos 4, meskipun jarak dari pos 4 masih sangat jauh.

Setelah memasak dan perut pun sudah terisi, satu persatu dari kami mulai masuk tenda utk beristirahat, tak ada pemandangan bagus di pos 4 hanya pohon2 besar yg menjulang, jadi kamipun memilih beristirahat karn perjalanan akan dilanjutkan lagi pukul 12 malam nanti.

Pukul 12 malam kami satu per satu keluar dari tenda dan mempersiapkan perbekalan utk melanjutkan perjalanan menuju puncak, kondisi cuacapun masih blm berubah masih diguyur hujan, sempat menimbulkan keraguan antara kami apakah akan melanjutkan perjalanan atau tidak,. Namun saya sampaikan kepada tim bahwa perjalanan akan tetap dilanjutkan, Krn saya yakin  Medan perjalanan masih bisa teratasi. akhirnya kamipun sepakat utk melanjutkan perjalanan.

Semua tim kami yg berjumlah 17 org, 13 laki2 dan 4 org perempuan akhirnya sepakat semuanya akan melanjutkan pendakian menuju puncak atau istilahnya adlah summit attack, seperti biasa sblum melanjutkan perjalanan kami berdoa utk keselamatan saat di perjalanan dan meminta perlindungan kepada Allah SWT.

Langakah2 kecil kami pun terdengar satu sama lain, sinar dari lampu senter menerangi perjalanan kami. Dan salah satu dari kami memainkan musik di handphonenya agar suasana tidak sepi, sekitar pukul 03:00 pagi kami sampai di pos 5, di sana sudah banyak tenda pendaki yg terpasang suasana pun ramai seperti pasar malam hehe, setelah beberapa menit beristirahat di pos 5 kamipun bergegas utk melanjutkan perjalanan, pukul 04:30 kami tiba di pos 6, yaitu pos terakhir sebelum puncak, area pos 6 sudah mulai terbuka. Kota cirebon, terlihat jelas dri sini, sungguh pemandangan yg indah saat itu, saat menuju pagi hujan pun Sudah reda, kamipun makin bersemangat utk mencapai puncak, beberapa kali sayapun berlari karna saking semangatnya utk cepat2 sampai puncak.




Pukul 05:30 pagi, utk pertama kalinya saya menginjakan kaki di tanah tertinggi Pasundan, rasa lelah pun seketika hilang ketika kedatangan kami dipuncak di sambut sinar matahari yg masih malu utk keluar, seketika saya ingin teriak2 tapi malu hehe, rasa takjub melihat kawah puncak Ciremai yang cantik dan luas. Laut cirebon terlihat jelas dari sini, gunung2 di Jawa barat terlihat menjulang dan berbaris dri kejauhan.
Saya berasa seperti ada di puncak dunia, padahal ketinggiannya baru 3078 Mdpl. Hihi.



Kurang lebih satu jam kami sudah berada di puncak saat itu, salah satu anggota perempuan tiba2 menggigil kedinginan, Krn takut anggota kami itu terserang hipotermia sayapun bergegas meminjamkan jaket yg saya pakai dan menyuruhnya utk tetap bergerak agar suhu badan tatap stabil, tiba2 salah satu anggota perempuan yg lainnya pun terserang gejala hipo kali ini lebih parah, dia menggigil dan hampir tak bisa bicara dgn jelas, teman2 yg lainpun mulai panik sayapun harus meminjamkan buff yg saya pakai dan teman2 yg lainpun ada yg meminjamkan jaket dan sarung tangan, suasana saat itu aga panik, kebetulan salah satu anggota kami ada yg membawa peralatan cookingset saat itu, Segeralah kami mulai memasak air panas, dan menyuruh agar air panas itu diminum oleh anggota kami yg terkena gejala hipo tsb, setelah menunggu beberapa menit utk menstabilkan suhu badan anggota kami yg terkena hipo, kami terus mengajaknya bicara dan menyuruhnya agar tetap bergerak.

Akhirnya kondisinya mulai membaik, melihat kondisi puncak pun saat itu sudah mulai diserang kabut, kamipun memutuskan utk turun menuju tempat kami memasang tenda yaitu pos 4.

Sesampainya di pos 4 kami beristirahat sejenak sebelum memasak sisa makanan yg tersedia.
Kondisi para anggotapun sudah mulai bugar kembali setelah sebelumnya kami ditimpa kelelahan.



Setelah menyantap makanan dan berkemas kamipun bersiap utk turun ke basecamp.

Itulah pengalaman pendakian saya saat menggapai Atap Jawa Barat, buat saya perjalan saat itu benar2 memberi saya pelajaran dan pengalaman yg tidak bisa saya lupakan, dan cerita yg saya tulis pun hanya sebagian dari cerita pendakian itu.


Sekedar berbagi kepada teman2 yang ingin mencoba mendaki gunung, pesan saya jangan pernah menganggap enteng gunung yg akan kita daki, meskipun kondisi cuaca cerah kita harus tetap mempersiapkan segala sesuatunya. Terutama perlengkapan utk keamanan kita. Dan jangan sampai setiap perjalanan kita sia2, dlm setiap perjalanan setidaknya harus ada pelajaran yg kita dapatkan jangan hanya utk bersenang2 dan berfoto ria saja.

Mendaki gunung adalah cara terbaik utk mengenal diri kita sendiri, saat dlm kondisi benar2 lelah kita akan tau seperti apa kita sebenarnya, selain itu mendaki gunung adalah carautk membentuk karakter kita, dimana ego kita sering dilatih pada saat kita dlm kondisi sulit.

Mungkin 1 atau 2 kali mendaki gunung efek positifnya blm dpat dirasakan, tapi setelah beberapa kali mendaki dan sering merasakan kerasnya perjuangan saat mendaki. Perlahan kitapun akan merasa menjadi seseorang yg lebih baik dalam segi pengendalian diri. :)

Oke gais sekian cerita pengalaman saya saat menggapai Atap jawa Barat. Semoga bisa menginspirasi dan memberikan sedikit pelajaran utk para pembaca. Bahwa setiap perjalanan harus ada pelajaran yg bisa kita ambil setelahnya.

Saya ucapkan rasa syukur kepada Allah SWT yg masih memberikan saya kesempatan utk bersahabat dengan alam ciptaannya, dan memberikan saya kondisi sehat jasmani rohani sehingga saya mampu utk lebih dekat dengan alam ciptaanNYA dan senantiasa melindungi saya dlm setiap perjalanan saya.

Tak lupa terima kasih sebesar2nya utk org tua yg sudah memberikan izin utk melakukan pendakian ini, dan rekan2 pendakian yang solid.


Salam Ad✌enture .

0 komentar:

Post a Comment